Minggu, 25 Maret 2012

PELEPAH PISANG


PELEPAH PISANG
Indonesia yang beriklim tropis mempunyai banyak seklai jenis-jenis pisang yang memang sangat mudah tumbuh. Setelah berbuah, pohon pisang ditebang, batangnya yang berlapis-lapis (disebut pelepah) bisa dilepas satu persatu. Semua jenis pisang dapat dipakai sebagai bahan baku kerajinan. Untuk mengolah pelepah pisang menjadi bahan baku diperlukan beberapa tehap perlakuan sehingga menjadi bahan baku yang berkualitas tahan lama.
Batang pisang yang sudah ditebang, direbahkan, dipotong 2 m atau 1 m atau sesuai selera, tetapi sebaiknya sama panjangnya dan tidak terlalau pendek untuk memudahkan penjemuran dan penyimpanan sebagai sto di gudang.
Untuk prses pemutihan pelepah pisang dicelup atau direndam dengan larutan H₂O₂ (Peroksida) atau jenis pemutih yang lain. Waktu rendam kurang lebih 6-8jam atau semalam. Saat merendam sebaiknya mengenakan sarung tangan.
Setelah pelepah kering benar, sebaiknya disetrika supaya halus, rata, dan rapi. Supaya mudah ditemukan saat diperlukan sebaiknya pelepah pisang siap pakai (bahan baku) disimpan dengan ditata terlebih dahulu, seperti digulung, ditumpuk ataupun digantung.
Untuk memproses batang pisang basa yang baru ditebang sampai menjadi bahan baku siap pakai dibutuhkan waktu 1 minggu (sehingga pelepah pisang benar-benar kering).
Pengeringan yang tergesa-gesa dengan menggunakan sinar matahari penuh, justru membuat pelepah pisang menjadi getas, gampang robe, rapuh atau berwarna kusam. Selanjutnya disimpan di tempat yang kering atau tidak lembab supaya pelepah tidak berjamur.
TEKNIK PEWARNAAN
Reaksi kimia dalam proses pewarnaan sangat dipengaruhi oleh temperatur, besarnya api, jumlah larutan yang dipakai, serta waktu. Untuk memperoleh hasil kahir yang konstan, misalnya warna merah maka sebaiknya setiap proses warna dibukukanseperti menulis resep. Waktu pewarnaan (lamamnya pelepah dicelup atau direbus) juga harus dicatat dengan teliti. Catatan-catatan tersebut atua bukuyang dipakai sebgai panduan, boleh disebutkan sebgai “rahasia perusahaan” karena warna-warna yang kadang-kadang diperoleh secara kebetulan bisaenjadi warna yang unik dan cantik.
Untuk melanjutnya, apabila ada pesanan ulang maka buku resep dapat dibuka kembali. Untuk selanjutnya pelepah-pelepah yang sudah diwarai digulung atau disimpan di tempat yang kering. Untuk mengingat warna-warna apa saja yang pernah dibuat atau disimpan, sebaiknya dibuatkan colour card atau kartu warna. Manfaatnya adalah untuk mengikuti kode-kode di dalamnya akan lebih akurat dari pada menyebutkanb sekedar kuning saja. Karena warna kuning bisa saja lebih dari 5 macam.
Jangan lupa menuliskan tanggal pembuatan dan siapa yang membuat colour card tersebut.
PENYIMPANAN
Supaya bahan baku tetap terjaga kualitasnya diperlukan bebrapa teknik penyimpanan, antara lain:
1.       Digulung
2.       Ditumpuk
3.       Digantung

ALAT DAN BAHAN
Untuk membuat aneka bunga dari pelepah pisang dibutuhkan bahan-bahan pembantu yang biasa dipaai utnuk membuat aneka bunga imitasi dari bahna lainnya.


1.        
Kawat n. 18 – 26
2.        
Kertas krep
3.        
Cellotape
4.        
Karton untuk pola
5.        
Lem lilin atau glue gun
6.        
Sari bunga
7.        
Biji-bijian
8.        
Kertas koran
9.        
Kertas tisu
10.    
Kain tipis, kain kasa (perban), atau kain tisu



SARI BUNGA
Sari bunga atau secara umum sebenarnya merupakan bagian tengah bunga menjadi unsur pemanis yang mempunyai daya tarik tersendiri. Sari bunga sebagai bagian drai bunga sebaiknya dibuat dengan memperhatikan bentuk dan desain bung secara keseluruhan, warna juga menjadi bagia yang tak kalah pentingnya.
Secara keseluruhan, kecantikan sari bunga ditentukan oleh bentuk, warna, ukuranyang sesuai, serta keserasian eseluruhannya.
Bunga bernahan pelepah pisang ada 2 kategori:
*      Bunga – bunga yang sesuai aslinya
Berarti ada bentuk bunga yang persis dan bernama
*      Bunga-bunga fantasi yang hanya ada dalam imajnasi
Artinya, dalam kenyataannya bentuk bunga-bunga fantasi tidak ada dan tida berama sehingga perlu diberi nama yang fantastis.
SARI BUNGA BENTUK BENNAG
Secara umum membuat sari bunga adalah relatif gampang, hanya butuh ketelatena karena jumlah yang diperlukan relatif banya.
Cara pembuatan:
11.   Pelepah digunting memanjang, ujung dibuat simpul kecil
12.   Setiap lembar diplintir rekatkan dengan sedikit lem putih dan lem lilin
13.   Buatlah bentuk simpul di salah satu ujungnya. Ujung simpul yang mencuat dipotong dan biarkan sebagai variasi
14.   Untuk memperoleh kepala sari berukuran besar, maka bundelan atau simpul dilakukan 2 – 3 kali.
Sari Bunga
Bentuk Kancing
Meski penampilannya tampak unik, ternyata membuat sari bunga berbentuk kancing relatif mudah.
Cara Pembuatan
1.       Ambil karton lalu gunting berbentuk bundar, beri 4 lubang dengan jarum, serta siapkan 2 kawat kecil dengan panjang secukupnya.
2.       Masukkan kedua kawat tersebut secara menyilang seperti tampak pada gambar.
3.       Siapkan pelepah yang sudah dipotong bundar.
4.       Pelepah dilekatkan sesuai bentuk bundar pada karton.
Sari Bunga
Bentuk Tangkai
Sari bunga berbentuk tangkai ini cukup unik. Umumnya digunakan untuk bungan sejenis anthurium. Replika serbuk sari bunga biasanya digunakan serbuk gergaji yang telah diwarnai.
Cara Pembuatan
1.       Kawat + 23 cm
2.       Kapas atau Tisu dibungkuskan dengan lem putih
3.       Diberi warna lalu jemur sampai kering
4.       Diberi serbuk gergaji yang diayak lebih dulu
Sari Bunga
Bnetuk Suka-suka
Benang sari ini merupakan pengembangan ketiga bentuk benang sari yang sudah diaulas. Bentuknya sesuai kreativitas pembuatnya atau disesuaikan dengan bentuk dan ukuran bunga yang dibuat.
     Ketiga bentuk dasar sari bunga dapat dikembangkan menjadi beragam bentuk, ukuran, dan panjang yang disesuaikan dengan serela. Namun, yang perlu diperhatikan juga adalah keserasian antara sari bunga dengan lembaran mahkota bunganya.
    Demikian pula dalam hal pewarna sari bunga, kreativitas tetap diperlukan meskipun warna-warna umum sari bunga adalah kuning dan coklat tua.
    Adapun untuk kategori sari bunga bentuk suka-suka, tidak diberikan teorinya karena sesuai namanya, bisa dibuat sesuka hati.
Aneka Daun
Bentuk dan Teknik Pembuatan
Sekilas Tentang Daun dari Pelepah Pisang
     Karena ukuran pelepah pisang yang relatif berbatas, ukuran lebar rata-rata 10-12 cm, panjang 100-200cm, maka untuk bunga-bunga yang mempunyai daun-daun besar perlu dilakukan trik-trik tempel daun sehingga daun bisa tampak besar, tambalan sebisa mungkin tersamar oleh tekstur pelepah.
   Bisa juga ditambah dengan kain ti[is sewarna sebagai pegangan, sehingga daun besar bisa lebih stabil dan tidak gampang robek.
CARA MENAMBAL PELEPAH PISANG UNTUK DAUN BESAR
    Daun dari pelepah pisang bisa diberi warna sesuai selera, misalnya untuk daun bisa diberi warna hijau, hijau muda, ataupun hijau tua. Sedangkan untuk daun-daun fantasi bisa dipilih warna-warna yang tidak umum atau bisa merupakan kombinasi kontras dengan warna bunganya. Misalnya bunga berwarna biru sementara daunnya berwarna oranye.
Daun Sewarna atau gradasi
Warna bunga coklat mudah dan daun bewarna coklat tua
Daun Kontras
Warna bunga biru dan daun berwarna oranye
Aneka warna bunga dan daun-daun berwarna hijau
Teknik Pembuatan Daun
Pada prinsipnya dalam pembuatan bentuk daun, Anda dapat menjiplak daun asli yang sudah dipilih atau membuat bentuk fantasi dari hasil imajinasi.
Ada 2 macam teknik
1.       Sesuai bentuk aslinya, yaitu: dengan cara daun asli dipilih, lalu dijiplak atau dipola dia atas lembaran kertas putih, baru kertas dipolakan diatas lembaran pelepah pisang.
2.       Bentuk daun fantasi, berarti tidak ada pada daun asli, hanya berdasarkan fantasi sipembuat maka silakan buat pola fantasi di atas kertas putih, baru dipolakan diatas pelepah pisang.
Arah Serat Membujur
Arah Serat Melintang Akan Mudah Patah
    Untuk menghindari patahnya serat-serat daun, maka sebelum digunting pelepah ditempeli dengan kain tipis sewarna. Untuk pelepah yang sudah ditempeli kain, menjadi relatif kuat, tetapi dari sisi bahwa tidak nampak bagus. Bila dilapisi 2 kali, yaitu pelepah-kain-pelepah maka daun akan menjadi tebal, tidak cocok untuk daun-daun berukuran kecil. Namun, cocok untuk daun-daun berukuran besar.
Arah serta bentuk lancip-lancip berpotensi patas. Bisa dibantu dengan melapisinya menggunakan kain tipis atau kertas tipis.
4
Kendala dan Hambatan
      Sebagaimana usaha-usaha yang lain, proses pembuatan aneka bunga dari pelepah pisang tidak juga bebas dari berbagai kendala.
     Berapa hal yang sangat segnifikan yaitu:
1.       Mudah robek
2.       Mudah berjamur saat pemrosesan bahan baku, maupun menyimpanan bahan baku.
3.       Mudah berjamur saat disimpan, setelah barang jadi
4.       Reaksi alergi

1.       Mudah sobek atau pecah
Solusi: jangan dijemur ditempat yang terlalu panas. Disetrika dengan pelan-pelan, tidak’boleh terlalu kasar.
2.       Mudah berjamur
·         Solusi : dijemur atau dikeringkan sampai benar-benar kering. Simpan di tempat yang kering dan tidak lembap, bila kelihatan sangat jelek dan bertotol-totol, sebaiknya diwarna ulang dengan warna-warna gelap.
·         Solusi : untuk menyimpan bunga-bunga yang sudah jadi (baik untuk persiapan dijual atau akan dipakai ulang) maka sebaiknya digunakan Silica Gel, yaitu butiran-butiran kecil-kecil (bahan kimia) yang mampu menyerap kelembapan sehingga mengurangi kemungkinan berjamur.
3.       Proses pemutihan atau H202
Sebagai obat keras bisa menimbulkan reaksi alergi berupa gatal-gatal atau perih ditangan.
Solusi : sebaiknya menggunakan sarung tangan karet. Jauhkan dari anak. Untuk membuang limbahnya, sebaiknya diencerkan dulu sampai 3-5 kalinya, supaya organisme kecil dalam tanah tidak turut mati.
5
Bunga Marigold
Cara Pembuatan
1.       Siapkan pelepah warna kuning potong sesuai pola mahkota bunga no. 26 sebanyak 30 lembar.
2.       Siapkan pula sari bunga marigold dan kawat no. 26 panjang 6 cm.
3.       Tusuk bagian bahwa sari bunga marigold dengan kawat dengan no. 20 panjang 10 cm dan bulat dengan kertas krep hijau.
























SATUAN LAYANAN KEGIATAN BIMBINGAN
Nomor Kegiatan



REBUT BENDERA
Sumber: Snow Harison (1992). Thepower of team building. california
Jenis Kegiatan
Sesi transisi (storming)
Tujuan
Bembentukan identitas kelompok
Peserta
Anak-anak yang berusia 5-10 tahun jumlahnya antara 4-10 anak campuran
Alat dan Bahan
Bendera bergambar jumlah disesuaikan dengan jumlah kelompok
Durasi
30 menit
Tanggal Pelaksanaan

PROSES KEGIATAN
 a. Eksperientasi
·         Disediakan bendera dengan beragam gambar binatang ,yang nantinya akan diperebutkan sebagai indentitas kelompok
·         Masing-masing kelompok berhak memilih jenis bendera yang diinginkan, namun saratnya harus berebut dengan kelompok lain yang mungkin ingin bendera yang sama.
·         Cara merebutnya adalah dengan parade panco.
·         Kelompok yang menang dalam parade panco tersebut berhak memilih jenis bendera mana pun.
·         Begitu seterusnya sampai setiap kelompok memiliki bendera sebagai identitas kelompok nya 
b. Identifikasi
·         Apa jenis bendera yang anda pilih sebagai identitas kelompok sebutkan alasannya ?
·         Bagaimanakah perasaan anda mendapatkan bendera sesuai: dengan harapan ?
c. Analisis
·         Sifat-sifat anda yang dapat anda identifikasi dari bendera yang anda pilih?
·         Apakah anda sanggup mengembang sifat-sifat tersebut?
·         Apakah semua anggota kelompok berasa nyaman dengan identitas tersebut ?
·         Apakah anda merasa kesulitan dalam merebut bendera tersebut ?
d. Generalisasi
·         Apa pantangan yang tidak boleh anda lakukan selama anda memegang  bendera tersebut, sebutkan alasannya?
·         Apakah manfaat yangndapat kamu peroleh dari aktifitas ini?
e. Evaluasi dan Refleksi
·         Permainan rebut bendera ini dilakukan setelah terbentuknya kelompok
·         Dilakukan terutama untuk membentuk identitas kelompok agar tercipta kelompok yang solid.
·         Dapat dilakukan dalam maupun luar ruangan.
SATUAN LAYANAN KEGIATAN BIMBINGAN
Nomor Kegiatan

Nama Kegiatan
Yel dan mars kelompok
sumber: snow ,harison (1992). Teh power of team building. Calipornia
Jenis Kegiatan
Sesi transisi (norming)
Tujuan
Menguji kekompakan kelompok
Peserta
Anak-anak yang berusia 5-10 tahun. Jumlahnya antara 4-10 anak campuran
Alat dan Bahan
Holahuup sesuai dengan jumlah kelompok
Durasi
60 menit
Tanggal Pelaksanaan

PROSES KEGIATAN
 a. Ekspereintasi
·         Pembimbing mengingatkan holahoop sessuai dengan jumlah anggota kelompok.
·         Setiap kelompok membuat lingkaran dan saling berbegangan tangan yang tidak boleh terputus.
·         Pembimbing kelompok memasukan holahoop kedalam rantai pegangan tangan
b. Identifikasi
·         Apa yang anda rasakan selama melakukan aktifitas ini ?
·         Apakah pegangan tangan anda pernah melepas dari kelompok ?
c. Analisis
·         Apakah anda mendapatkan kesulitan dalam melakukan aktifitas tersebutnya?
·         Apakah anda sudah merasa lebih dekat dengan teman anda?

d. Generalisasi
·         Apakah anda sudah merasa lebih siap untuk melanjutkan aktifitas berikutnya?
·         Apa yang harus anda lakukan untuk meningkatkan kekompakan antar anggota kelompok?
e. Evaluasi dan Refleksi
·         Dilakukan untuk membangkitkan semangat dan menguji kesiapan anggota kelompok.
·         Dapat dilombakan berdasarkan kelompok yang paling depat menyelesaikan tugas
·         Dapat dilakukan didalam maupun diruangan





SATUAN LAYANAN KEGIATAN BIMBINGAN
Nomor Kegiatan

Nama Kegiatan
RAJA YANG TERSINGGUNG
Sumber:cremer, Hildegard & Siregar, Maria Fischer. (1993). Proses pengembangan diri. Grasindo
Jenis Kegiatan
Sesi kerja (perfoming)
Tujuan
Mempermudah setiap peserta untuk mengutarkan kritik terhadap orang lain maupun menerima kritik dari orang lain serta untuk mengungkapkan reaksi diri kita terhadap kritik-kritik itu.
Peserta
14 tahun ke atas. Besar kelompok 6 sampai 14 orang.
Alat dan Bahan
Kertas dan untuk menulis
Durasi
15-30 menit
Tanggal Pelaksanaan

PROSES KEGIATAN
 a. Eksprientasi
·         Sang raja duduk di tahtanya, menteri berdiri disampingnya dan peserta-peserta lain sebagai rakyat duduk di sekitar mereka.
·         Rakyat merasa kecewa dengan rajanya. Oleh sebab itu, menteri memandangi rakyat satu persatu dan menyanyakan tentang keluhan mereka terhadap raja.
·         Yang satu mengatakan tidak menyukai cara pemerintahannya, dan sebagainya.
·         Sang raja tidak boleh mendengar keluhan-keluhan rakyat, sang menteri lalu menghadap rajanya dan memberitahukan kepadanya tentang keluhan-keluhan rajyat ( satu persatu). Kemudian menteri bertanya kepada raja, keluhan mana yang paling menjelekan sang raja.
·         Setelah itu raja diberi kesempatan tiga kali untuk menerka, siapa dari rajyatnya yang neyatakan keluhan yang paling menjelekan itu.
·         Kalau raja gagal menerka, maka menteri harus kembali mengumpulkan keluhan baru dan raja harus menerka lagi dari awal.
·         Permainan ini boleh diulang sampai 2atau 3 kali dengan raja dan menteri yang lain. Kalau kepribadian sebagaian peserta dan posisinya dalam kelompok agak lemah, sebaiknya peran raja ditentukan secara sukarela. Orang yang agak halus perasaannya mungkin akan tersinggung oleh kritik-kritik itu dan tidak kuat menahan perasaannya.
b. Identifikasi
·         Apakah kecanam-kecaman terhadap sang raja bersifat lahiriah dan hal-hal kecil yang bukan salahnya? Adakah sikap-sikap raja yang dapat diubah?
c. Analisis
·         Apakah raja mengakui cara jujur kecaman yang benar mengenai dirinya ataukah dia berusaha menolaknya?
d. Generalisasi
·         Bagaimanakah caranya kalian dapat meneguhnya atau menegaskan tentang kekuatan orang lain dalam kehidupan kalian sehari-hari, misalnya dengan keluarga, teman, dan guru?
·         Apakah yang telah kalian pelajari dari permainan ini?
e. Evaluasi dan Refleksi
·         Aktivitas ini bertujuan untuk mengutarkan kritik terhadap orang lain maupun menerima kritik dari terhadap orang lain maupun menerima kritik dari orang lain serta untuk mengungkapkan reaksi diri kita terhadap kritik-kritik itu.
·         Dapat dilakukan di dalam maupun luar ruangan.




















SATUAN LAYANAN KEGIATAN BIMBINGAN
Nomor Kegiatan

Nama Kegiatan
MENYUSUN GAMBAR
Sumber:Cremer, Hildegard & Siregar, Maria Fischer. (1993). Proses pengembangan diri. Grasindo.
Jenis Kegiatan
Sesi kerja (Perfoming)
Tujuan
Berlatih kerja sama dengan baik
Peserta
12 tahun ke atas. Kelompok besar dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri dari 5-6orang peserta dan ada pengamat.
Alat dan Bahan
Setiap peserta disediakan satu gambar yang digunting menjadi 20 bagian. Gambar-gambar itu dapat diambil dari majalah atau kalender bekas dan ditempel pada karton supaya tidak cepat rusak.
Durasi
60 menit
Tanggal Pelaksanaan

PROSES KEGIATAN
a.      Eksperientasi
·         Peserta dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil, yang masing-masing beranggotakan 5-6 orang.
·         Setiap kelompok memilih seorang anggota kelompok menjadi pengamat
·         Setiap peserta masing-masing (kecuali pengamat) mendapatkan satu gambar yang digunting menjadi 20 bagian.
·         Potongan gambar masning-masing peserta harus dilletakkan di tengah meja, lalu dicampur dengan potongan gambar peserta lain.
·         Tugas peserta adalah mengatur kembali potongan-potongan gambar menjadi satu gambar utuh.
·         Jika kebetulan mendapat potongan gambar yang diperlukan, peserta harus segera mengembalikan ke tengah meja supaya peserta lain dapat mengambil, jika cocok dengan gambarnya.
·         Peserta hanya boleh mengambil potongan gambar dari tengah meja, tidak boleh mengambil atau meminta dari peserta lain.
·         Peserta tidak boleh berbicara, berkomunikasi dengan isyarat, atau campur tangan dengan pekerjaan peserta lain
·         Tugas kelompok dianggap selesai, jika sudah terbentuk satu gambar yang utuh di depan masing-masing peserta
·         Tugas pengamat dalam setiap kelompok kecil, yakni mengamati dan mencatat apa yang terjadi dalam kelompok selama permainan berlangsung dengan berpedoman pada pernyataan-pernyataan di bahwa ini
·          Adakah anggota kelompok yang melanggar peraturan ? peraturan mana yang dilanggar? Kenpa peraturan itu dilanggar?
·         Adakah anggota menumpuk banyak potongan gambar dan tidak mau mengembalikannya ke tengah ?
·         Anggota manakah yang memperhatikan /tidak memperhatikan pekerjan anggota lain?
·         Hasil pengamatan itu akan menjadi bahan pembahasan kita, setelah permainan selesai. Bukan sebagai suatu serangan pribadi, melainkan sebagai suatu kesempatan untuk belajar.
·         Pertanyaan untuk pengamat dan peraturan untuk pemain sebaiknya dicatat di papan tulis atau di satu lembar kertas yang diberikan kepada masing-masing pengamat /kelompok kecil
·         Bila sudah jelas bagi semua peserta, permainan dapat dimulai. Selama permainan berlangsung, pembimbing/ fasilitator ikut mengamati kelompok-kelompok agar dapat mengumpulkan bahan pembahasan.
b. Identifikasi
·         Bagaimana perasaan saya pada waktu saya tidak dapat melengkapi gambar saya, karena potongan yang diperlukan ada pada teman saya ?
·         Bagaimana perasaan saya pada waktu saya sendiri menumpuk banyak potongan gambar ?
c. Analisis
·         Bagaimana perasaan saya pada waktu melihat temanyang tidak dapat menyelesaikan tugasnya?
·         Bagaimana perasaan saya ketika melihat teman yang sibuk sendiri dan tidak mau mengembalikan potongan gambar ke tengah ?
·         Bagaimana perasaan saya bila telah berhasil menyusun gambar secara utuh?
d. Generalisasi
·         Apakah yang telah kalian pelajari dari permainan ini?
e. Evaluasi dan Refleksi
·         Aktivitas ini bertujuan untuk melatih kerja sama dengan baik
·          Dapat dilakukan di dalam maupun luar ruangan.








SATUAN LAYANAN KEGIATAN BIMBINGAN
Nomor Kegiatan

Nama Kegiatan
UCING KURILING
Jenis Kegiatan
Perfoming
Tujuan
Melatih kecekatan, sportivitas dan sebagai hiburan
Peserta
Anak laki-laki dan perempuan yang jumlah pemainnya tidak terbatas
Alat dan Bahan
Sebuah lingkaran dengan garis tengah antara 4-5 meter
Durasi

Tanggal Pelaksanaan

PROSES KEGIATAN
a.      Eksperientasi
·         Dalam pemain ini, anak-anak berkeliling.
·         Posisi tengah ditempati oleh yang dikuatkan.
·         Anak yang berkeliling itu ditunjuk satu-satu sambil menyanyikan sajak “cing cangkeling “ atau “cok....cang”.
·         Anak yang akan menjadi “kucing” adalah dia yang tertunjuk pada saat akkhir sajak. Sedangkan yang lain menjadi tikus.
·         Si kucing harus menepuk tikus yang ada dalam lingkaran itu
·         Kalau ada yang tertepuk, maka si tikus harus menggantikan kedudukan “kucing”.
·         Selama si “ kucing” itu berusaha menyentuh tikus-tikus, ia tidaj boleh meninggalkan garis lingkaran. Jadi, bergeraknya itu sambil berkeliling mencari kesempatan untuk menyentuh tikus-tikus yang ada dalam lingkaran. Si “kucing” diperolok dengan ungkapan:
          Ucing-ucing karokok
           Si Ucing ditonjok bongkok
           Kebeukina tai kotok!!!
b. Identifikasi
·         Berapa kali anda harus menjadi kucing dalam permainan tadi?
·         Adakah anggota kelompok yang berbuat curang selama proses permainan berlangsung (misalnya, memegangi tangan anda saat mencaji kucing)?
c. Analisis
·         Kesalahan/ keceroboan apa yang anda lakukan, sehingga anda harus menjadi kucing berulang kali?
·         Apa kesulitan yang anda temui selama proses bermain?
d. Generalisasi
·         Bagaimanakah teknik yang semestinya anda gunakan agar anda dapat menangkap tikus?
e. Evaluasi dan Refleksi
·         Ucing kurilingadalah permainan untuk anak-anak laki-laki atau anak perempuan
·         Digunakan sajak pembantu untuk menentukan “kucing”

SATUAN LAYANAN KEGIATAN BIMBINGAN
Nomor Kegiatan

Nama Kegiatan
Blind Trust Walk
Sumber: Snow, Harison .(1992),Tweh Power of team building. California: 8517 produktion Avenue
Jenis Kegiatan
Performing
Tujuan
Melati kepercayaan dari pada orang lain dan kemandirian
Peserta
5 orang
Alat dan Bahan
Kertas koran
Durasi

Tanggal Pelaksanaan


Proses kegiatan
 a.eksperiminasi
Seluruh anggota kelompok ditup m,atanyakecuali satu orang. Satu orang itu neleh melihat tapi tidak boleh berbicara atauberjalan, ia harus dituntun oleh yang lainya.kemudian traener merancang lokasi target dan tugas tim adalah untuk sampai kesana. Tim harus memutuskan bagaimana untuk menyelesakan tugas tersebut.
Dalam fariasi permainan blind trust walk  ini. Tim dibagi  menjadi beberapa kelompok yang berangotakan dua orang. Salah satu anggota dari tim kecil ini ditutup matanya dan dibimbing oleh pertayanya.anggota  yang  dapat melihat‘ membawa rekan ‘buta’ nya mengelilingi rintangan. Dan berhenti untuk membearkan temanya itu merasakan apa yangada dihadapanya.  
b. Identifikasi
·         Berperan sebagi apakah anda dalam aktivitas tadi?
·         Apakah kelompok anda  berhasil menyelesekan misi? 
c. Analisis
·         Mengapa kelompok anda sampe terjatuh saat melakukan aktivitas dadi?
·         Apa faktor penunjang  keberhasilan aktivitas ini?


d. Generalisasi
·         Bagaimana caranya agar kelompok anda mampu menyelesekan tugas tersebut?
·         Apa menfaat/ pelajaran yang dapat anda ambil dari aktivitas tadi?
e. Evaluasi dan Refleksi





SATUAN LAYANAN KEGIATAN BIMBINGAN
Nomor Kegiatan

Nama Kegiatan
TUJUH TANGAN
Aktivitas di mana peserta berusaha memecahkan teka-teki.
Jenis Kegiatan

Tujuan
Peserta belajar bekerja sama dalam mencari solusi.
Peserta
*      Peserta mengalami kesulitan dalam mengatasi suatu konflik yang ada dalam proses atau metode.
*      Peserta kurang sabar dalam penundaan, yang membuat mereka terhambat dalam bergerak maju.
*      Peserta memerlukan bantuan untuk melihat pola yang muncul dalam suatu permasalahan.
Alat dan Bahan
*      Pena atau spidol yang dapat dihapus.
*      Tiga lembar kertas untuk setiap kelompok
Durasi

Tanggal Pelaksanaan

PROSES KEGIATAN
 a. Eksperientasi
1.      Bagilah tim menjadi kelompok kecil yang terdiri dari 4-7 peserta.
2.      Semua peserta pada tiap kelompok, menuliskan nomor 1 sampai 7 di sisi belakang telapak tangannya (Jika kelompok memiliki anggota kirang dari tujuh, beberapa peserta harus menuliskan nomor di kedua tangannya).
3.      Letakan tiga lembar kertas di depan tiap kelompok.
4.      Seluruh peserta menumpuk tangannya diatas secara beruturutan mulai dari nomor  7 sampai 1. Nomor “satu” terletak paling bahwa dan nomor “tujuh” paling atas. Ini merupakan posisi awal.
5.      Setiap kelompok diminta membalik tumpukan dengan urutan yang sama (dengan nomor tujuh di bahwa) dengan gerakan sebagai berikut:
a)      Pada setiap gerakan hanya satu tangan yang berpindah.
b)      Pindahkan tangan ke atas tangan (satu tumpukan tangan) yang lainnya atau ke atas kertas kosong.
c)      Pindahkan tangan yang berada di
tumpukan paling atas saja.
d)      Jangan ada tangan yang terletak diatas nomor yang lebih kecil

Contohnya:
“3” tidak boleh ditempatkan diatas “1” atau “2”. “3” boleh ditempatkan diatas “4” atau “5” atau “6” atau “7” atau diatas kertas kosong. “5” tidak boleh ditempatkan diatas “1” atau “2” atau “3” atau “4”  “5” tidak dapat ditarik keluar dari bawah tumpukan tangan: “5” hanya dapat digerakan jika posisinya diatas. 

Tip untuk sukses:
*      Solusi permaenan ini diselesai kan dalam 127 langka.
*      Anda dapat mengetahui solusi nya dengan mencoba nya terlebi dahulu . berila nomor pada tuju lembar kartu indeks, kemudian tumpuklah sesuai dengan instruksi diatas .mulai la mencari solusi nya!
*      Perhatikan dan dengrkan komentar yang muncul selama aktifitas. Bahas komentar yang relevan dalam sesi tanya-jawab.
*      Gunakan kesempatan ini untuk membaurkan  perseta susun kelompok sehingga peserta  yang biasanya tidak berkerja bersama, berada dalam satu kelompok . 

Cobalah variasi ini:
*      Jika anda hanya memiliki sedikit waktu, gunakan lima (mudah) atau enam (sedang) saja.
*      Gunakan balok atau objeklainya. Dinamikanya akan berubah dengan cepat ketika peserta tidak bersentuhan satu samalain. Jika anda beberapa kelompok, sebagiyan boleh menggunakan tangan, sebagian lagi menggunakan balok bandingkan respons mereka pada sisi tanya –jawab.  
b. Identifikasi
*      Apa strategi yang anda gunakan sehingga berhasil?
*      Bagai mana mengatasi berbedaan pendapat dalam kelompok anda?
*      Apa anda miliki pimpinan? Bagaimana ia dipilih?
*      Ketika salah satu peserta merasa memiliki solusi baru atau setidaknya langkah selanjutnya, bagaimana sikapnya? Bagaimana respons anda?
*      Apakah anda pernah merasa bawa anda mundur?  (frustasi: hanya buwang-buwang  waktu: morat-marit: dsb.)
*      Kapan kita mundur atau bergerak maju dalam organisasi?
*      Apa implikasih kegiatan ini bagi pekerjaan anda?  

c. Analisis

d. Generalisasi

e. Evaluasi dan Refleksi




SATUAN LAYANAN KEGIATAN BIMBINGAN
Nomor Kegiatan

Nama Kegiatan
KONSULTAN
Aktifitas yang membiarkan pesertanya saling membirikan saran mengenai cara mengatasi masalah belajar.
Jenis Kegiatan

Tujuan
Peserta mendapat bantuan dalam memecakan masalah atau saling mendukung satu sama lain dengan baik.
Peserta
*      Peserta tidak saling membantu atau mendukung dengan baik.
*      Peserta perlu melihat nilai masukan dan bantuan orang lain .
*       Anda tidak memiliki waktu untuk melakukan persiapan dan/ atau peralatan lain sulit diperoleh.

Alat dan Bahan

*      Kertas dan pena untuk setiap peserta 
PROSES KEGIATAN
 a. Eksperientasi
1.      Setiap peserta menuliskan satu masalah atau keprihatinan yang dihadapi saat ini di atas kertas. Berikan waktu dua menit kepada kelompok untuk melakukannya.
2.      Mintalah agar setiap orang mengoperkan kertasnya kepada peserta di sebelah kirinya.
3.      Setiap peserta memiliki waktu satu menit untuk membaca masalah yang ada dan menuliskan saranannya.
4.      Sekali lagi operkan kertas, dan ulangi sesering mungkin selama waktu memungkinkan.
5.      Kembalikan kertas kepada pemiliknya.

Contohnya: Masalah
*      Saya kesulitan melakukan kontak mata pada saat memberikan umpan balik yang negatif.
Solusi:
*      Cobalah mempraktikannya di depan kaca.
*      Pastikan umpan balik Anda tidak menyerang atau bahkan membuat orang lain mempertahankan diri.
*      Cobalah memerankannya dengan seorang teman.
*      Ingatlah, hal ini tidak senegatif yang Anda bayangkan!
*      Perhatikan bagaimana Joice dapat melakukannya dengan mudah; seorang profesional!

Cobalah variasi ini:
*      Duduklah melingkar. Peserta pertama menjelaskan masalah atau keprihatinannya. Secara bergantian peserta lainnya memberikan sarannya secara terbuka. Peserta pertama tidak boleh mengucapkan satu patah kata pun (untuk menjelaskan mengapa sesuatu tidak berjalan dengan baik, contohnya) hanya mendengarkan dan berterima kasih kepada peserta lainnya atas bantuan mereka.
*      Selain memecahkan masalah, aktivitas ini juga dapat diterapkan untuk membangkitkan gagasan kreatif. Contohnya, kemana kita bisa berkunjung pada saat liburan, bagaimana kita dapat meningkatkan partisipasi komunitas jasa, dan lain-lain.
b. Identifikasi
*      Beberapa peserta yang mendapatkan gagasan yang membantu mereka memecahkan masalah?
*      Bagaimana perasaan anda ketika harus memberikansaran? (merasa dihormati dan diberi respek; tertekan untuk memunculkan sesuatu yang Fantastis; dsb).
*      Mengapa kita tidak saling meminta bantuan? (tidak mau memebani; berpikir bahwa kami harus mencari jawaban kami sendiri; tidak mempercayai orang lain merupakan gagasan yang baik; dsb).
*      Apa implikasi kegiatan ini bagi pekerjaan Anda?

Tip untuk sukses:
*      Ajak mereka untuk memberikan sedikit sarana. Jika peserta tidak dapat memberikan saran, ia dapat menuliskan beberapa kata pemberi semangat dan dumungan atau dengan merujuk orang lain agar memberi saran.
*      Saran yang diberikan tidak harus revolusioner atau lengkap. Biasanya pemikiran pertama yang muncul adalah yang terbaik. Walaupun ini bukanlahsaran yang baik, tetapi mungkin akan membuat orang lain mendapatkan solusi yang baik!
c. Analisis

d. Generalisasi

e. Evaluasi dan Refleksi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar