PELEPAH PISANG
Indonesia yang
beriklim tropis mempunyai banyak seklai jenis-jenis pisang yang memang sangat
mudah tumbuh. Setelah berbuah, pohon pisang ditebang, batangnya yang
berlapis-lapis (disebut pelepah) bisa dilepas satu persatu. Semua jenis pisang
dapat dipakai sebagai bahan baku kerajinan. Untuk mengolah pelepah pisang
menjadi bahan baku diperlukan beberapa tehap perlakuan sehingga menjadi bahan
baku yang berkualitas tahan lama.
Batang pisang
yang sudah ditebang, direbahkan, dipotong 2 m atau 1 m atau sesuai selera,
tetapi sebaiknya sama panjangnya dan tidak terlalau pendek untuk memudahkan
penjemuran dan penyimpanan sebagai sto di gudang.
Untuk prses
pemutihan pelepah pisang dicelup atau direndam dengan larutan H₂O₂ (Peroksida)
atau jenis pemutih yang lain. Waktu rendam kurang lebih 6-8jam atau semalam.
Saat merendam sebaiknya mengenakan sarung tangan.
Setelah pelepah
kering benar, sebaiknya disetrika supaya halus, rata, dan rapi. Supaya mudah
ditemukan saat diperlukan sebaiknya pelepah pisang siap pakai (bahan baku)
disimpan dengan ditata terlebih dahulu, seperti digulung, ditumpuk ataupun
digantung.
Untuk memproses
batang pisang basa yang baru ditebang sampai menjadi bahan baku siap pakai
dibutuhkan waktu 1 minggu (sehingga pelepah pisang benar-benar kering).
Pengeringan yang
tergesa-gesa dengan menggunakan sinar matahari penuh, justru membuat pelepah
pisang menjadi getas, gampang robe, rapuh atau berwarna kusam. Selanjutnya
disimpan di tempat yang kering atau tidak lembab supaya pelepah tidak berjamur.
TEKNIK PEWARNAAN
Reaksi kimia
dalam proses pewarnaan sangat dipengaruhi oleh temperatur, besarnya api, jumlah
larutan yang dipakai, serta waktu. Untuk memperoleh hasil kahir yang konstan,
misalnya warna merah maka sebaiknya setiap proses warna dibukukanseperti menulis
resep. Waktu pewarnaan (lamamnya pelepah dicelup atau direbus) juga harus
dicatat dengan teliti. Catatan-catatan tersebut atua bukuyang dipakai sebgai
panduan, boleh disebutkan sebgai “rahasia perusahaan” karena warna-warna yang
kadang-kadang diperoleh secara kebetulan bisaenjadi warna yang unik dan cantik.
Untuk
melanjutnya, apabila ada pesanan ulang maka buku resep dapat dibuka kembali.
Untuk selanjutnya pelepah-pelepah yang sudah diwarai digulung atau disimpan di
tempat yang kering. Untuk mengingat warna-warna apa saja yang pernah dibuat
atau disimpan, sebaiknya dibuatkan colour card atau kartu warna. Manfaatnya
adalah untuk mengikuti kode-kode di dalamnya akan lebih akurat dari pada
menyebutkanb sekedar kuning saja. Karena warna kuning bisa saja lebih dari 5
macam.
Jangan lupa
menuliskan tanggal pembuatan dan siapa yang membuat colour card tersebut.
PENYIMPANAN
Supaya bahan baku
tetap terjaga kualitasnya diperlukan bebrapa teknik penyimpanan, antara lain:
1.
Digulung
2.
Ditumpuk
3.
Digantung
ALAT DAN BAHAN
Untuk membuat aneka bunga dari pelepah pisang dibutuhkan bahan-bahan
pembantu yang biasa dipaai utnuk membuat aneka bunga imitasi dari bahna
lainnya.
1.
|
Kawat n. 18 – 26
|
2.
|
Kertas krep
|
3.
|
Cellotape
|
4.
|
Karton untuk pola
|
5.
|
Lem lilin atau glue gun
|
6.
|
Sari bunga
|
7.
|
Biji-bijian
|
8.
|
Kertas koran
|
9.
|
Kertas tisu
|
10.
|
Kain tipis, kain kasa
(perban), atau kain tisu
|
SARI BUNGA
Sari bunga atau
secara umum sebenarnya merupakan bagian tengah bunga menjadi unsur pemanis yang
mempunyai daya tarik tersendiri. Sari bunga sebagai bagian drai bunga sebaiknya
dibuat dengan memperhatikan bentuk dan desain bung secara keseluruhan, warna
juga menjadi bagia yang tak kalah pentingnya.
Secara
keseluruhan, kecantikan sari bunga ditentukan oleh bentuk, warna, ukuranyang
sesuai, serta keserasian eseluruhannya.
Bunga bernahan
pelepah pisang ada 2 kategori:
Bunga – bunga yang sesuai aslinya
Berarti ada bentuk bunga yang persis dan bernama
Bunga-bunga fantasi yang hanya ada dalam imajnasi
Artinya,
dalam kenyataannya bentuk bunga-bunga fantasi tidak ada dan tida berama
sehingga perlu diberi nama yang fantastis.
SARI BUNGA BENTUK
BENNAG
Secara umum
membuat sari bunga adalah relatif gampang, hanya butuh ketelatena karena jumlah
yang diperlukan relatif banya.
Cara pembuatan:
11.
Pelepah digunting memanjang, ujung dibuat simpul
kecil
12.
Setiap lembar diplintir rekatkan dengan sedikit
lem putih dan lem lilin
13.
Buatlah bentuk simpul di salah satu ujungnya.
Ujung simpul yang mencuat dipotong dan biarkan sebagai variasi
14.
Untuk memperoleh kepala sari berukuran besar, maka
bundelan atau simpul dilakukan 2 – 3 kali.
Sari Bunga
Bentuk Kancing
Meski
penampilannya tampak unik, ternyata membuat sari bunga berbentuk kancing
relatif mudah.
Cara Pembuatan
1.
Ambil karton lalu gunting berbentuk bundar, beri 4
lubang dengan jarum, serta siapkan 2 kawat kecil dengan panjang secukupnya.
2.
Masukkan kedua kawat tersebut secara menyilang
seperti tampak pada gambar.
3.
Siapkan pelepah yang sudah dipotong bundar.
4.
Pelepah dilekatkan sesuai bentuk bundar pada karton.
Sari Bunga
Bentuk Tangkai
Sari bunga
berbentuk tangkai ini cukup unik. Umumnya digunakan untuk bungan sejenis anthurium.
Replika serbuk sari bunga biasanya digunakan serbuk gergaji yang telah
diwarnai.
Cara Pembuatan
1.
Kawat + 23 cm
2.
Kapas atau Tisu dibungkuskan dengan lem putih
3.
Diberi warna lalu jemur sampai kering
4.
Diberi serbuk gergaji yang diayak lebih dulu
Sari Bunga
Bnetuk Suka-suka
Benang sari ini
merupakan pengembangan ketiga bentuk benang sari yang sudah diaulas. Bentuknya
sesuai kreativitas pembuatnya atau disesuaikan dengan bentuk dan ukuran bunga
yang dibuat.
Ketiga bentuk dasar sari bunga dapat
dikembangkan menjadi beragam bentuk, ukuran, dan panjang yang disesuaikan
dengan serela. Namun, yang perlu diperhatikan juga adalah keserasian antara
sari bunga dengan lembaran mahkota bunganya.
Demikian pula dalam hal pewarna sari bunga,
kreativitas tetap diperlukan meskipun warna-warna umum sari bunga adalah kuning
dan coklat tua.
Adapun untuk kategori sari bunga bentuk
suka-suka, tidak diberikan teorinya karena sesuai namanya, bisa dibuat sesuka
hati.
Aneka Daun
Bentuk dan Teknik
Pembuatan
Sekilas Tentang
Daun dari Pelepah Pisang
Karena ukuran pelepah pisang yang relatif
berbatas, ukuran lebar rata-rata 10-12 cm, panjang 100-200cm, maka untuk
bunga-bunga yang mempunyai daun-daun besar perlu dilakukan trik-trik tempel
daun sehingga daun bisa tampak besar, tambalan sebisa mungkin tersamar oleh
tekstur pelepah.
Bisa juga ditambah dengan kain ti[is sewarna
sebagai pegangan, sehingga daun besar bisa lebih stabil dan tidak gampang
robek.
CARA MENAMBAL
PELEPAH PISANG UNTUK DAUN BESAR
Daun dari pelepah pisang bisa diberi warna
sesuai selera, misalnya untuk daun bisa diberi warna hijau, hijau muda, ataupun
hijau tua. Sedangkan untuk daun-daun fantasi bisa dipilih warna-warna yang
tidak umum atau bisa merupakan kombinasi kontras dengan warna bunganya.
Misalnya bunga berwarna biru sementara daunnya berwarna oranye.
Daun Sewarna atau
gradasi
Warna bunga
coklat mudah dan daun bewarna coklat tua
Daun Kontras
Warna bunga biru
dan daun berwarna oranye
Aneka warna bunga
dan daun-daun berwarna hijau
Teknik Pembuatan
Daun
Pada prinsipnya dalam
pembuatan bentuk daun, Anda dapat menjiplak daun asli yang sudah dipilih atau
membuat bentuk fantasi dari hasil imajinasi.
Ada 2 macam
teknik
1.
Sesuai bentuk aslinya, yaitu: dengan cara daun
asli dipilih, lalu dijiplak atau dipola dia atas lembaran kertas putih, baru
kertas dipolakan diatas lembaran pelepah pisang.
2.
Bentuk daun fantasi, berarti tidak ada pada daun
asli, hanya berdasarkan fantasi sipembuat maka silakan buat pola fantasi di
atas kertas putih, baru dipolakan diatas pelepah pisang.
Arah Serat Membujur
Arah Serat Melintang Akan Mudah Patah
Untuk menghindari patahnya
serat-serat daun, maka sebelum digunting pelepah ditempeli dengan kain tipis
sewarna. Untuk pelepah yang sudah ditempeli kain, menjadi relatif kuat, tetapi
dari sisi bahwa tidak nampak bagus. Bila dilapisi 2 kali, yaitu
pelepah-kain-pelepah maka daun akan menjadi tebal, tidak cocok untuk daun-daun
berukuran kecil. Namun, cocok untuk daun-daun berukuran besar.
Arah serta bentuk lancip-lancip berpotensi patas. Bisa dibantu dengan melapisinya
menggunakan kain tipis atau kertas tipis.
4
Kendala dan Hambatan
Sebagaimana usaha-usaha yang
lain, proses pembuatan aneka bunga dari pelepah pisang tidak juga bebas dari
berbagai kendala.
Berapa hal yang sangat segnifikan
yaitu:
1.
Mudah robek
2.
Mudah berjamur saat pemrosesan bahan baku, maupun
menyimpanan bahan baku.
3.
Mudah berjamur saat disimpan, setelah barang jadi
4.
Reaksi alergi
1.
Mudah sobek atau pecah
Solusi: jangan dijemur
ditempat yang terlalu panas. Disetrika dengan pelan-pelan, tidak’boleh terlalu
kasar.
2.
Mudah berjamur
·
Solusi : dijemur atau dikeringkan sampai
benar-benar kering. Simpan di tempat yang kering dan tidak lembap, bila
kelihatan sangat jelek dan bertotol-totol, sebaiknya diwarna ulang dengan
warna-warna gelap.
·
Solusi : untuk menyimpan bunga-bunga yang sudah
jadi (baik untuk persiapan dijual atau akan dipakai ulang) maka sebaiknya
digunakan Silica Gel, yaitu butiran-butiran kecil-kecil (bahan kimia) yang
mampu menyerap kelembapan sehingga mengurangi kemungkinan berjamur.
3.
Proses pemutihan atau H202
Sebagai obat keras bisa
menimbulkan reaksi alergi berupa gatal-gatal atau perih ditangan.
Solusi : sebaiknya menggunakan sarung
tangan karet. Jauhkan dari anak. Untuk membuang limbahnya, sebaiknya diencerkan
dulu sampai 3-5 kalinya, supaya organisme kecil dalam tanah tidak turut mati.
5
Bunga Marigold
Cara Pembuatan
1.
Siapkan pelepah warna kuning potong sesuai pola
mahkota bunga no. 26 sebanyak 30 lembar.
2.
Siapkan pula sari bunga marigold dan kawat no. 26
panjang 6 cm.
3.
Tusuk bagian bahwa sari bunga marigold dengan
kawat dengan no. 20 panjang 10 cm dan bulat dengan kertas krep hijau.
SATUAN LAYANAN KEGIATAN BIMBINGAN
Nomor Kegiatan
|
|
REBUT BENDERA
Sumber: Snow Harison (1992). Thepower
of team building. california
|
|
Jenis Kegiatan
|
Sesi transisi (storming)
|
Tujuan
|
Bembentukan identitas kelompok
|
Peserta
|
Anak-anak yang berusia 5-10 tahun
jumlahnya antara 4-10 anak campuran
|
Alat dan Bahan
|
Bendera bergambar jumlah disesuaikan
dengan jumlah kelompok
|
Durasi
|
30 menit
|
Tanggal Pelaksanaan
|
|
PROSES
KEGIATAN
|
|
a. Eksperientasi
|
·
Disediakan bendera dengan beragam gambar binatang ,yang nantinya akan
diperebutkan sebagai indentitas kelompok
·
Masing-masing kelompok berhak memilih jenis bendera yang diinginkan,
namun saratnya harus berebut dengan kelompok lain yang mungkin ingin bendera
yang sama.
·
Cara merebutnya adalah dengan parade panco.
·
Kelompok yang menang dalam parade panco tersebut berhak memilih jenis
bendera mana pun.
·
Begitu seterusnya sampai setiap kelompok memiliki bendera sebagai
identitas kelompok nya
|
b. Identifikasi
|
·
Apa jenis bendera yang anda pilih sebagai identitas kelompok sebutkan
alasannya ?
·
Bagaimanakah perasaan anda mendapatkan bendera sesuai: dengan harapan
?
|
c. Analisis
|
·
Sifat-sifat anda yang dapat anda identifikasi dari bendera yang anda
pilih?
·
Apakah anda sanggup mengembang sifat-sifat tersebut?
·
Apakah semua anggota kelompok berasa nyaman dengan identitas tersebut
?
·
Apakah anda merasa kesulitan dalam merebut bendera tersebut ?
|
d. Generalisasi
|
·
Apa pantangan yang tidak boleh anda lakukan selama anda memegang bendera tersebut, sebutkan alasannya?
·
Apakah manfaat yangndapat kamu peroleh dari aktifitas ini?
|
e. Evaluasi dan Refleksi
|
·
Permainan rebut bendera ini dilakukan setelah terbentuknya kelompok
·
Dilakukan terutama untuk membentuk identitas kelompok agar tercipta
kelompok yang solid.
·
Dapat dilakukan dalam maupun luar ruangan.
|
SATUAN LAYANAN KEGIATAN BIMBINGAN
Nomor Kegiatan
|
|
Nama Kegiatan
|
Yel dan mars kelompok
sumber: snow ,harison (1992). Teh
power of team building. Calipornia
|
Jenis Kegiatan
|
Sesi transisi (norming)
|
Tujuan
|
Menguji kekompakan kelompok
|
Peserta
|
Anak-anak yang berusia 5-10 tahun.
Jumlahnya antara 4-10 anak campuran
|
Alat dan Bahan
|
Holahuup sesuai dengan jumlah kelompok
|
Durasi
|
60 menit
|
Tanggal Pelaksanaan
|
|
PROSES
KEGIATAN
|
|
a. Ekspereintasi
|
·
Pembimbing mengingatkan holahoop sessuai dengan jumlah anggota
kelompok.
·
Setiap kelompok membuat lingkaran dan saling berbegangan tangan yang
tidak boleh terputus.
·
Pembimbing kelompok memasukan holahoop kedalam rantai pegangan tangan
|
b. Identifikasi
|
·
Apa yang anda rasakan selama melakukan aktifitas ini ?
·
Apakah pegangan tangan anda pernah melepas dari kelompok ?
|
c. Analisis
|
·
Apakah anda mendapatkan kesulitan dalam melakukan aktifitas
tersebutnya?
·
Apakah anda sudah merasa lebih dekat dengan teman anda?
|
d. Generalisasi
|
·
Apakah anda sudah merasa lebih siap untuk melanjutkan aktifitas
berikutnya?
·
Apa yang harus anda lakukan untuk meningkatkan kekompakan antar
anggota kelompok?
|
e. Evaluasi dan Refleksi
|
·
Dilakukan untuk membangkitkan semangat dan menguji kesiapan anggota
kelompok.
·
Dapat dilombakan berdasarkan kelompok yang paling depat menyelesaikan
tugas
·
Dapat dilakukan didalam maupun diruangan
|
SATUAN LAYANAN KEGIATAN BIMBINGAN
Nomor Kegiatan
|
|
Nama Kegiatan
|
RAJA YANG TERSINGGUNG
Sumber:cremer, Hildegard & Siregar, Maria Fischer. (1993).
Proses pengembangan diri. Grasindo
|
Jenis Kegiatan
|
Sesi kerja (perfoming)
|
Tujuan
|
Mempermudah setiap peserta untuk mengutarkan kritik terhadap
orang lain maupun menerima kritik dari orang lain serta untuk mengungkapkan
reaksi diri kita terhadap kritik-kritik itu.
|
Peserta
|
14 tahun ke atas. Besar kelompok 6 sampai 14 orang.
|
Alat dan Bahan
|
Kertas dan untuk menulis
|
Durasi
|
15-30 menit
|
Tanggal Pelaksanaan
|
|
PROSES KEGIATAN
|
|
a. Eksprientasi
|
·
Sang raja
duduk di tahtanya, menteri berdiri disampingnya dan peserta-peserta lain
sebagai rakyat duduk di sekitar mereka.
·
Rakyat merasa
kecewa dengan rajanya. Oleh sebab itu, menteri memandangi rakyat satu persatu
dan menyanyakan tentang keluhan mereka terhadap raja.
·
Yang satu
mengatakan tidak menyukai cara pemerintahannya, dan sebagainya.
·
Sang raja
tidak boleh mendengar keluhan-keluhan rakyat, sang menteri lalu menghadap
rajanya dan memberitahukan kepadanya tentang keluhan-keluhan rajyat ( satu
persatu). Kemudian menteri bertanya kepada raja, keluhan mana yang paling
menjelekan sang raja.
·
Setelah itu
raja diberi kesempatan tiga kali untuk menerka, siapa dari rajyatnya yang
neyatakan keluhan yang paling menjelekan itu.
·
Kalau raja
gagal menerka, maka menteri harus kembali mengumpulkan keluhan baru dan raja
harus menerka lagi dari awal.
·
Permainan ini
boleh diulang sampai 2atau 3 kali dengan raja dan menteri yang lain. Kalau
kepribadian sebagaian peserta dan posisinya dalam kelompok agak lemah,
sebaiknya peran raja ditentukan secara sukarela. Orang yang agak halus
perasaannya mungkin akan tersinggung oleh kritik-kritik itu dan tidak kuat
menahan perasaannya.
|
b. Identifikasi
|
·
Apakah
kecanam-kecaman terhadap sang raja bersifat lahiriah dan hal-hal kecil yang
bukan salahnya? Adakah sikap-sikap raja yang dapat diubah?
|
c. Analisis
|
·
Apakah raja
mengakui cara jujur kecaman yang benar mengenai dirinya ataukah dia berusaha
menolaknya?
|
d. Generalisasi
|
·
Bagaimanakah
caranya kalian dapat meneguhnya atau menegaskan tentang kekuatan orang lain
dalam kehidupan kalian sehari-hari, misalnya dengan keluarga, teman, dan
guru?
·
Apakah yang
telah kalian pelajari dari permainan ini?
|
e. Evaluasi dan Refleksi
|
·
Aktivitas ini
bertujuan untuk mengutarkan kritik terhadap orang lain maupun menerima kritik
dari terhadap orang lain maupun menerima kritik dari orang lain serta untuk
mengungkapkan reaksi diri kita terhadap kritik-kritik itu.
·
Dapat
dilakukan di dalam maupun luar ruangan.
|
SATUAN LAYANAN KEGIATAN BIMBINGAN
Nomor Kegiatan
|
|
Nama Kegiatan
|
MENYUSUN GAMBAR
Sumber:Cremer, Hildegard &
Siregar, Maria Fischer. (1993). Proses pengembangan diri. Grasindo.
|
Jenis Kegiatan
|
Sesi kerja (Perfoming)
|
Tujuan
|
Berlatih kerja sama dengan baik
|
Peserta
|
12 tahun ke atas. Kelompok besar
dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri dari 5-6orang peserta dan ada
pengamat.
|
Alat dan Bahan
|
Setiap peserta disediakan satu gambar
yang digunting menjadi 20 bagian. Gambar-gambar itu dapat diambil dari
majalah atau kalender bekas dan ditempel pada karton supaya tidak cepat
rusak.
|
Durasi
|
60 menit
|
Tanggal Pelaksanaan
|
|
PROSES KEGIATAN
|
|
a.
Eksperientasi
|
·
Peserta dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil, yang masing-masing
beranggotakan 5-6 orang.
·
Setiap kelompok memilih seorang anggota kelompok menjadi pengamat
·
Setiap peserta masing-masing (kecuali pengamat) mendapatkan satu
gambar yang digunting menjadi 20 bagian.
·
Potongan gambar masning-masing peserta harus dilletakkan di tengah
meja, lalu dicampur dengan potongan gambar peserta lain.
·
Tugas peserta adalah mengatur kembali potongan-potongan gambar
menjadi satu gambar utuh.
·
Jika kebetulan mendapat potongan gambar yang diperlukan, peserta
harus segera mengembalikan ke tengah meja supaya peserta lain dapat
mengambil, jika cocok dengan gambarnya.
·
Peserta hanya boleh mengambil potongan gambar dari tengah meja, tidak
boleh mengambil atau meminta dari peserta lain.
·
Peserta tidak boleh berbicara, berkomunikasi dengan isyarat, atau
campur tangan dengan pekerjaan peserta lain
·
Tugas kelompok dianggap selesai, jika sudah terbentuk satu gambar
yang utuh di depan masing-masing peserta
·
Tugas pengamat dalam setiap kelompok kecil, yakni mengamati dan
mencatat apa yang terjadi dalam kelompok selama permainan berlangsung dengan
berpedoman pada pernyataan-pernyataan di bahwa ini
·
Adakah anggota kelompok yang
melanggar peraturan ? peraturan mana yang dilanggar? Kenpa peraturan itu
dilanggar?
·
Adakah anggota menumpuk banyak potongan gambar dan tidak mau
mengembalikannya ke tengah ?
·
Anggota manakah yang memperhatikan /tidak memperhatikan pekerjan
anggota lain?
·
Hasil pengamatan itu akan menjadi bahan pembahasan kita, setelah
permainan selesai. Bukan sebagai suatu serangan pribadi, melainkan sebagai
suatu kesempatan untuk belajar.
·
Pertanyaan untuk pengamat dan peraturan untuk pemain sebaiknya
dicatat di papan tulis atau di satu lembar kertas yang diberikan kepada
masing-masing pengamat /kelompok kecil
·
Bila sudah jelas bagi semua peserta, permainan dapat dimulai. Selama
permainan berlangsung, pembimbing/ fasilitator ikut mengamati kelompok-kelompok
agar dapat mengumpulkan bahan pembahasan.
|
b. Identifikasi
|
·
Bagaimana perasaan saya pada waktu saya tidak dapat melengkapi gambar
saya, karena potongan yang diperlukan ada pada teman saya ?
·
Bagaimana perasaan saya pada waktu saya sendiri menumpuk banyak
potongan gambar ?
|
c. Analisis
|
·
Bagaimana perasaan saya pada waktu melihat temanyang tidak dapat
menyelesaikan tugasnya?
·
Bagaimana perasaan saya ketika melihat teman yang sibuk sendiri dan
tidak mau mengembalikan potongan gambar ke tengah ?
·
Bagaimana perasaan saya bila telah berhasil menyusun gambar secara
utuh?
|
d. Generalisasi
|
·
Apakah yang telah kalian pelajari dari permainan ini?
|
e. Evaluasi dan Refleksi
|
·
Aktivitas ini bertujuan untuk melatih kerja sama dengan baik
·
Dapat dilakukan di dalam
maupun luar ruangan.
|
SATUAN LAYANAN KEGIATAN BIMBINGAN
Nomor Kegiatan
|
|
Nama Kegiatan
|
UCING KURILING
|
Jenis Kegiatan
|
Perfoming
|
Tujuan
|
Melatih kecekatan, sportivitas dan
sebagai hiburan
|
Peserta
|
Anak laki-laki dan perempuan yang
jumlah pemainnya tidak terbatas
|
Alat dan Bahan
|
Sebuah lingkaran dengan garis tengah
antara 4-5 meter
|
Durasi
|
|
Tanggal Pelaksanaan
|
|
PROSES KEGIATAN
|
|
a.
Eksperientasi
|
·
Dalam pemain ini, anak-anak berkeliling.
·
Posisi tengah ditempati oleh yang dikuatkan.
·
Anak yang berkeliling itu ditunjuk satu-satu sambil menyanyikan sajak
“cing cangkeling “ atau “cok....cang”.
·
Anak yang akan menjadi “kucing” adalah dia yang tertunjuk pada saat
akkhir sajak. Sedangkan yang lain menjadi tikus.
·
Si kucing harus menepuk tikus yang ada dalam lingkaran itu
·
Kalau ada yang tertepuk, maka si tikus harus menggantikan kedudukan
“kucing”.
·
Selama si “ kucing” itu berusaha menyentuh tikus-tikus, ia tidaj
boleh meninggalkan garis lingkaran. Jadi, bergeraknya itu sambil berkeliling
mencari kesempatan untuk menyentuh tikus-tikus yang ada dalam lingkaran. Si
“kucing” diperolok dengan ungkapan:
Ucing-ucing karokok
Si Ucing ditonjok bongkok
Kebeukina tai kotok!!!
|
b. Identifikasi
|
·
Berapa kali anda harus menjadi kucing dalam permainan tadi?
·
Adakah anggota kelompok yang berbuat curang selama proses permainan
berlangsung (misalnya, memegangi tangan anda saat mencaji kucing)?
|
c. Analisis
|
·
Kesalahan/ keceroboan apa yang anda lakukan, sehingga anda harus
menjadi kucing berulang kali?
·
Apa kesulitan yang anda temui selama proses bermain?
|
d. Generalisasi
|
·
Bagaimanakah teknik yang semestinya anda gunakan agar anda dapat
menangkap tikus?
|
e. Evaluasi dan Refleksi
|
·
Ucing kurilingadalah permainan untuk anak-anak laki-laki atau anak
perempuan
·
Digunakan sajak pembantu untuk menentukan “kucing”
|
SATUAN LAYANAN KEGIATAN BIMBINGAN
Nomor Kegiatan
|
|
Nama Kegiatan
|
Blind Trust Walk
Sumber: Snow, Harison .(1992),Tweh
Power of team building. California: 8517 produktion Avenue
|
Jenis Kegiatan
|
Performing
|
Tujuan
|
Melati kepercayaan dari pada orang
lain dan kemandirian
|
Peserta
|
5 orang
|
Alat dan Bahan
|
Kertas koran
|
Durasi
|
|
Tanggal Pelaksanaan
|
|
Proses kegiatan
|
|
a.eksperiminasi
|
Seluruh anggota kelompok ditup
m,atanyakecuali satu orang. Satu orang itu neleh melihat tapi tidak boleh
berbicara atauberjalan, ia harus dituntun oleh yang lainya.kemudian traener
merancang lokasi target dan tugas tim adalah untuk sampai kesana. Tim harus
memutuskan bagaimana untuk menyelesakan tugas tersebut.
Dalam fariasi permainan blind trust
walk ini. Tim dibagi menjadi beberapa kelompok yang berangotakan
dua orang. Salah satu anggota dari tim kecil ini ditutup matanya dan dibimbing
oleh pertayanya.anggota yang dapat melihat‘ membawa rekan ‘buta’ nya
mengelilingi rintangan. Dan berhenti untuk membearkan temanya itu merasakan
apa yangada dihadapanya.
|
b. Identifikasi
|
·
Berperan sebagi apakah anda dalam aktivitas tadi?
·
Apakah kelompok anda berhasil
menyelesekan misi?
|
c. Analisis
|
·
Mengapa kelompok anda sampe terjatuh saat melakukan aktivitas dadi?
·
Apa faktor penunjang
keberhasilan aktivitas ini?
|
d. Generalisasi
|
·
Bagaimana caranya agar kelompok anda mampu menyelesekan tugas
tersebut?
·
Apa menfaat/ pelajaran yang dapat anda ambil dari aktivitas tadi?
|
e. Evaluasi dan Refleksi
|
SATUAN LAYANAN KEGIATAN BIMBINGAN
Nomor Kegiatan
|
|
Nama Kegiatan
|
TUJUH TANGAN
Aktivitas di mana peserta berusaha
memecahkan teka-teki.
|
Jenis Kegiatan
|
|
Tujuan
|
Peserta belajar bekerja sama dalam
mencari solusi.
|
Peserta
|
Peserta mengalami kesulitan dalam mengatasi suatu konflik yang ada
dalam proses atau metode.
Peserta kurang sabar dalam penundaan, yang membuat mereka terhambat
dalam bergerak maju.
Peserta memerlukan bantuan untuk melihat pola yang muncul dalam suatu
permasalahan.
|
Alat dan Bahan
|
Pena atau spidol yang dapat dihapus.
Tiga lembar kertas untuk setiap kelompok
|
Durasi
|
|
Tanggal Pelaksanaan
|
|
PROSES KEGIATAN
|
|
a. Eksperientasi
|
1.
Bagilah tim menjadi kelompok kecil yang terdiri dari 4-7 peserta.
2.
Semua peserta pada tiap kelompok, menuliskan nomor 1 sampai 7 di sisi
belakang telapak tangannya (Jika kelompok memiliki anggota kirang dari tujuh,
beberapa peserta harus menuliskan nomor di kedua tangannya).
3.
Letakan tiga lembar kertas di depan tiap kelompok.
4.
Seluruh peserta menumpuk tangannya diatas secara beruturutan mulai
dari nomor 7 sampai 1. Nomor “satu”
terletak paling bahwa dan nomor “tujuh” paling atas. Ini merupakan posisi
awal.
5.
Setiap kelompok diminta membalik tumpukan dengan urutan yang sama
(dengan nomor tujuh di bahwa) dengan gerakan sebagai berikut:
a)
Pada setiap gerakan hanya satu tangan yang berpindah.
b)
Pindahkan tangan ke atas tangan (satu tumpukan tangan) yang lainnya
atau ke atas kertas kosong.
c)
Pindahkan tangan yang berada di
tumpukan
paling atas saja.
d)
Jangan ada tangan yang terletak diatas nomor yang lebih kecil
Contohnya:
“3” tidak boleh ditempatkan diatas “1”
atau “2”. “3” boleh ditempatkan diatas “4” atau “5” atau “6” atau “7” atau
diatas kertas kosong. “5” tidak boleh ditempatkan diatas “1” atau “2” atau
“3” atau “4” “5” tidak dapat ditarik
keluar dari bawah tumpukan tangan: “5” hanya dapat digerakan jika posisinya
diatas.
Tip untuk sukses:
Solusi permaenan ini diselesai kan dalam 127 langka.
Anda dapat mengetahui solusi nya dengan mencoba nya terlebi dahulu .
berila nomor pada tuju lembar kartu indeks, kemudian tumpuklah sesuai dengan
instruksi diatas .mulai la mencari solusi nya!
Perhatikan dan dengrkan komentar yang muncul selama aktifitas. Bahas
komentar yang relevan dalam sesi tanya-jawab.
Gunakan kesempatan ini untuk membaurkan perseta susun kelompok sehingga
peserta yang biasanya tidak berkerja
bersama, berada dalam satu kelompok .
Cobalah variasi ini:
Jika anda hanya memiliki sedikit waktu, gunakan lima (mudah) atau
enam (sedang) saja.
Gunakan balok atau objeklainya. Dinamikanya akan berubah dengan cepat
ketika peserta tidak bersentuhan satu samalain. Jika anda beberapa kelompok,
sebagiyan boleh menggunakan tangan, sebagian lagi menggunakan balok
bandingkan respons mereka pada sisi tanya –jawab.
|
b. Identifikasi
|
Apa strategi yang anda gunakan sehingga berhasil?
Bagai mana mengatasi berbedaan pendapat dalam kelompok anda?
Apa anda miliki pimpinan? Bagaimana ia dipilih?
Ketika salah satu peserta merasa memiliki solusi baru atau setidaknya
langkah selanjutnya, bagaimana sikapnya? Bagaimana respons anda?
Apakah anda pernah merasa bawa anda mundur? (frustasi: hanya buwang-buwang waktu: morat-marit: dsb.)
Kapan kita mundur atau bergerak maju dalam organisasi?
Apa implikasih kegiatan ini bagi pekerjaan anda?
|
c. Analisis
|
|
d. Generalisasi
|
|
e. Evaluasi dan Refleksi
|
SATUAN LAYANAN KEGIATAN BIMBINGAN
Nomor Kegiatan
|
|
Nama Kegiatan
|
KONSULTAN
Aktifitas yang membiarkan pesertanya
saling membirikan saran mengenai cara mengatasi masalah belajar.
|
Jenis Kegiatan
|
|
Tujuan
|
Peserta mendapat bantuan dalam
memecakan masalah atau saling mendukung satu sama lain dengan baik.
|
Peserta
|
Peserta tidak saling membantu atau mendukung dengan baik.
Peserta perlu melihat nilai masukan dan bantuan orang lain .
Anda tidak memiliki waktu untuk
melakukan persiapan dan/ atau peralatan lain sulit diperoleh.
|
Alat dan Bahan
|
Kertas dan pena untuk setiap peserta
|
PROSES KEGIATAN
|
|
a. Eksperientasi
|
1.
Setiap peserta menuliskan satu masalah atau keprihatinan yang
dihadapi saat ini di atas kertas. Berikan waktu dua menit kepada kelompok
untuk melakukannya.
2.
Mintalah agar setiap orang mengoperkan kertasnya kepada peserta di
sebelah kirinya.
3.
Setiap peserta memiliki waktu satu menit untuk membaca masalah yang
ada dan menuliskan saranannya.
4.
Sekali lagi operkan kertas, dan ulangi sesering mungkin selama waktu
memungkinkan.
5.
Kembalikan kertas kepada pemiliknya.
Contohnya: Masalah
Saya kesulitan melakukan kontak mata pada saat memberikan umpan balik
yang negatif.
Solusi:
Cobalah mempraktikannya di depan kaca.
Pastikan umpan balik Anda tidak menyerang atau bahkan membuat orang
lain mempertahankan diri.
Cobalah memerankannya dengan seorang teman.
Ingatlah, hal ini tidak senegatif yang Anda bayangkan!
Perhatikan bagaimana Joice dapat melakukannya dengan mudah; seorang
profesional!
Cobalah variasi ini:
Duduklah melingkar. Peserta pertama menjelaskan masalah atau
keprihatinannya. Secara bergantian peserta lainnya memberikan sarannya secara
terbuka. Peserta pertama tidak boleh mengucapkan satu patah kata pun (untuk
menjelaskan mengapa sesuatu tidak berjalan dengan baik, contohnya) hanya
mendengarkan dan berterima kasih kepada peserta lainnya atas bantuan mereka.
Selain memecahkan masalah, aktivitas ini juga dapat diterapkan untuk
membangkitkan gagasan kreatif. Contohnya, kemana kita bisa berkunjung pada
saat liburan, bagaimana kita dapat meningkatkan partisipasi komunitas jasa,
dan lain-lain.
|
b. Identifikasi
|
Beberapa peserta yang mendapatkan gagasan yang membantu mereka
memecahkan masalah?
Bagaimana perasaan anda ketika harus memberikansaran? (merasa
dihormati dan diberi respek; tertekan untuk memunculkan sesuatu yang
Fantastis; dsb).
Mengapa kita tidak saling meminta bantuan? (tidak mau memebani;
berpikir bahwa kami harus mencari jawaban kami sendiri; tidak mempercayai
orang lain merupakan gagasan yang baik; dsb).
Apa implikasi kegiatan ini bagi pekerjaan Anda?
Tip untuk sukses:
Ajak mereka untuk memberikan sedikit sarana. Jika peserta tidak dapat
memberikan saran, ia dapat menuliskan beberapa kata pemberi semangat dan
dumungan atau dengan merujuk orang lain agar memberi saran.
Saran yang diberikan tidak harus revolusioner atau lengkap. Biasanya
pemikiran pertama yang muncul adalah yang terbaik. Walaupun ini bukanlahsaran
yang baik, tetapi mungkin akan membuat orang lain mendapatkan solusi yang
baik!
|
c. Analisis
|
|
d. Generalisasi
|
|
e. Evaluasi dan Refleksi
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar